Senin, 15 Februari 2016


Pakaian Adat Bali
Pakaian adat Bali hingga saat ini belum diketahui apa namanya, karena berdasarkan info yang kami dapat bahwa pakaian adat Bali disetiap masing-masing daerah memiliki ciri khas simbolik dan ornamen yang berbeda-beda, baik berdasar dari acara kegiatan upacara, jenis kelamin maupun umurnya. Begitu juga dengan status sosial dan ekonomi, sehingga dapat diketahui berdasarkan model pakaian dan ornamen perhiasan yang dipakainya. Namun secara umum pakaian adat Bali, apabila dilihat secara lintas terlihat hampir sama, cuma ada sedikit penambahan dari orname perhiasan yang dikenakan.

Pakaian adat sumatera barat

Pakaian Adat Minang Terbgi menjadi 3 yaitu :
  • Pakaian Pengantin
    Pakaian adat yang dipergunakan oleh mempelai (pengantin) di Sumatera Barat memiliki beberapa variasi. Perbedaan ini berdasarkan pada pembagian beberapa adat nagari di Sumatra barat. 
    • Busana pengantin kota Bukittinggi dan kabupaten Agam
    • Busana pengantin kota Padang dan sekitarnya
    Busana pengantin untuk Kota Padang memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan busana daerah lain di Minangkabau karena dalam sejarahnya selain oleh budaya Minangkabau, busana pengantin kota Padang juga dipengaruhi oleh kebudayaan busana negara-negara Eropa dan Tiongkok. Hal ini terlihat dari segi corak dan pemilihan warna
  • Pakaian Pria
     Paka
    ian adat pria Sumatera Barat disebut dengan pakaian penghulu. Pakaian Penghulu merupakan pakaian kebesaran dalam adat Minangkabau dan tidak semua orang dapat memakainya. Di samping itu pakaian tersebut bukanlah pakaian harian yang seenaknya dipakai oleh seorang penghulu, melainkan sesuai dengan tata cara yang telah digariskan oleh adat. Pakaian penghulu merupakan seperangkat pakaian yang terdiri dari : 
    • Destar
    • Baju
    • Sarawa
    • Sasampiang (Sesamping)
    • Cawek (Ikat Pinggang)
    • Sandang
    • Keris
    • Tungkek
Pakaian Wanita

Pakaian adat tradisional Sumatera Barat yang dipergunakan oleh wanita disebut dengan Limpapeh rumah nan gadang.Lambang kebesaran wanita Minangkabau disebut “Limpapeh Rumah nan gadang”. Limpapeh artinya tiang tengah pada sebuah bangunan dan tempat memusatkan segala kekuatan tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ini ambruk maka tiang-tiang lainnya ikut jatuh berantakan. Dengan kata lain perempuan di Minangkabau merupakan tiang kokoh dalam rumah tangga. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang tidak sama ditiap-tiap nagari, seperti dikatakan “Lain lubuk lain ikannyo, lain padang lain bilalangnyo”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar